The Global 2000 |
Setiap tahun, majalah bisnis ternama, Forbes selalu merilis dafatar perusahaan terbesar didunia. Salah satu daftar tersebut adalah Global 2000. Yaitu daftar 2000 perusahaan terbesar didunia.
Global 2000 Forbes ini dibuat berdasarkan pendapatan, laba, aset, dan nilai sahamnya di pasar modal. Semua perusahaan yang masuk daftar ini adalah perusahaan terbuka atau telah terdaftar di pasar modal.
Ternyata, dari 2000 perusahaan terbesar didunia, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar didunia hanya mampu mencatatka 9 perusahaannya dalam daftar tersebut.
Berikut 9 Perusahaan Indonesia yang berhasil masuk daftar Global 2000:
1. Bank Mandiri
Bank yang terbentuk dari gabungan beberapa Bank BUMN akibat krisis ekonomi 1998 ini, berhasil menduduki peringkat 478 di dalam daftar Global 2000. Bank ini memiliki Kapitalisasi pasar sebesar US$ 20,52 Miliar atau senilai Rp. 205 Trilyun. Bank yang saat ini dipimpin oleh Budi Gunadi Sadikin ini memiliki 33.982 karyawan, dengan omzet atau pendapatan US$ 6,58 miliar atau sekitar Rp 65,8 triliun.
2. Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menempati posisi 484 dalam Global 2000. Bank yang disebut berdiri sejak 1895 ini memiliki kapitalisasi pasar US$ 21,82 miliar atau sekitar Rp 218 triliun. Bank yang saat ini dipimpin oleh Sofyan Basir ini memiliki 81.238 karyawan, dengan omzet atau pendapatan US$ 6,3 miliar atau sekitar Rp 63 triliun.
3. Bank Central Asia
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini menduduki peringkat 661 dalam daftar Global 2000. Bank yang berdiri sejak 1955 ini memiliki kapitalisasi pasar US$ 23,87 miliar atau sekitar Rp 238 triliun. Bank yang saat ini dipimpin oleh Jahja Setiaatmadja ini memiliki 21.281 karyawan, dengan omzet atau pendapatan US$ 4 miliar atau sekitar Rp 40 triliun.
4. Telekomunikasi Indonesia(Telkom)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menduduki peringkat 768 dalam daftar Global 2000. Perusahaan telekomunikasi milik negara ini disebutkan berdiri sejak 1884 dan memiliki kapitalisasi pasar US$ 19,36 miliar atau sekitar Rp 193 triliun. Telkom saat ini dipimpin oleh Arief Yahya ini memiliki 25.011 karyawan, dengan omzet atau pendapatan US$ 7,94 miliar atau sekitar Rp 79,4 triliun.
5. Bank Negara Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menduduki peringkat 965 dalam daftar Global 2000. Bank milik negara ini disebut berdiri sejak 1946 dengan kapitalisasi pasar US$ 8,94 miliar atau sekitar Rp 89,4 triliun. Bank yang saat ini dipimpin oleh Gatot Suwondo ini memiliki 19,945 karyawan, dengan omzet atau pendapatan US$ 3,38 miliar atau sekitar Rp 33,8 triliun.
6. Perusahaan Gas Negara
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menduduki peringkat 1.312 dalam daftar Global 2000. Perusahaan distribusi gas ini disebutkan berdiri sejak 1965, dan memiliki kapitalisasi pasar US$ 11,25 miliar atau sekitar Rp 112,5 triliun. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki negara ini, dipimpin oleh Hendi Prio Santoso dan memiliki 1.938 karyawan, dengan omzet atau pendapatan US$ 3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun.
7. Gudang Garam
PT Gudang Garam Tbk menduduki peringkat 1.548 dalam daftar Global 2000. Perusahaan rokok ini didirikan sejak 1971 dan memiliki kapitalisasi pasar US$ 8,66 miliar atau Rp 86,6 triliun. Perusahaan yang berlokasi di Kediri ini memiliki 43.317 karyawan dengan pendapatan atau omzet US$ 5,31 miliar atau sekitar Rp 53,1 triliun.
8. Semen Indonesia
PT Semen Indonesia Tbk merupakan holding atau induk dari sejumlah perusahaan semen BUMN di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar US$ 8,65 miliar atau sekitar Rp 86,5 triliun. Perusahaan yang berdiri pada 1953 ini dipimpin oleh Dwi Soetjipto, dan memiliki 6.971 karyawan. Pendapatan atau omzet perusahaan yang berlokasi di Gresik ini adalah US$ 2,35 miliar atau sekitar Rp 23,5 triliun.
9. Bank Danamon
PT Bank Danamon Tbk merupakan bank swasta yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar US$ 3,81 miliar atau sekitar Rp 38,1 triliun. Perusahaan yang berdiri pada 1956 ini dipimpin oleh Henry Ho, dan memiliki 68.485 karyawan. Pendapatan atau omzet perusahaan yang berlokasi di Jakarta ini adalah US$ 2,53 miliar atau sekitar Rp 25,3 triliun.
Dikutip dari detik.com
Leave a comment