Kurikulum 2013: Mengapa Harus?

 

Letung, Jemaja

Pendidikan Indonesia berada dipersimpangan. Simpang itu bernama Kurikulum 2013. Banyak pihak menolak kurikulum ini dengan alasan kurikulum 2013 dangkal, materi penting dihilangkan, substansi mata pelajaran IPA dan IPS kabur, hilangnya identitas siswa dengan hilangnya muatan lokal dan mematikan kreativitas guru. 

Namun sekian banyak yang menolak, maka sekian banyak juga yang mendukung kurikulum 2013, salah satunya saya. Dalam pandangan saya, kurikulum 2013 memang sudah sewajarnya diterapkan. Alasan-alasan mengapa saya mendukung (dan saya berharap anda juga mendukungnya setelah anda menbaca artikel saya) semuanya saya tuangkan dalam artikel singkat dibawah.

1. Realita Pendidikan Sekarang
Kita akui atau tidak. Pendidikan Indonesia sekarang berorientasi pada hasil. Nilai UN menjadi pembeda antara si "Beruntung" dengan si "Sial". Parahnya lagi, guru dan semua perangkat pendidikan disiapkan agar siswa bisa menjadi si"Beruntung". Dengan sendirinya, siswa terdidik untuk mengejar nilai(kognitif) dan bukannya berproses belajar. Sifat siswa dari masuk sekolah sampai lulus tidak berubah, hanya nilai(kognitif) yang meningkat dan itupun dari hasil menghafal.

Berdasarkan data TIMSS (Trends in International Math and Science Survey) hanya 1% siswa Indonesia yang memiliki kemampuan berpikir advanced (mengolah informasi, membuat generalisasi, menyelesaikan masalah non rutin, mengambil kesimpulan data). Bandingkan dengan siswa Taiwan, Korea Selatan, dan Singapura yang mencapai rata-rata di atas 40%. Sedihnya, 78% siswa Indonesia memiliki kemampuan berpikir rendah dan di bawah minimal atau Lower Thinking Order Skills (LOTS).

2. Arah Kurikulum 2013
Tujuan utama Kurikulum 2013 adalah menyeimbangkan antara sikap, Ketrampilan dan pengetahuan. Ke-3 kompetensi ini ditunjang oleh 4 pilar: Produktif, Kreatif, Inovatif, dan Afektif. Produktif dan kreatif akan menghasilkan siswa yang inovatif, lalu dibalut dengan afektif sehingga menghasilkan generasi emas indonesia. Ingat, Afektif adalah jiwa dari ke-Indonesiaan kita.

Sebagai warga Indonesia, Kita berharap memiliki penerus bangsa yang mempunyai keseimbangan antara ketrampilan, pengetahuan serta sikap yang baik.

3. Pembelajaran Bertahap
Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran siswa dilakukan dengan bertahap sesuai dengan perkembangan siswa. Anak TK tidak lagi belajar menghitung, tapi belajar berteman. siswa SD tak perlu bahasa Inggris, tapi menguatkan bahasa Indonesia(banyak dari kita tidak mampu menulis dengan benar (termasuk saya) disebabkan lemahnya pembelajaran bahasa Indonesia)

Dalam Kurikulum 2013, siswa mendapat beban belajar sesuai dengan usianya. Bukankah tidak Perlu memaksa anak TK menghitung? itu hanya memberatkan mereka. siswa akan menjadi lebih rileks dalam belajar dan pembelajaran menjadi lebih bermutu.

4. Fokus Pada Potensi
Fokus pengembangan Kurikulum 2013 adalah potensi siswa. Guru tidak bertugas mencari kelemahan siswa. Tugas guru adalah mengembangkan potensi siswa.

Dalam Kurikulum 2013, setiap siswa diyakini memiliki suatu potensi tersendiri. Siswa memiliki kebebasan memilih pelajaran pilihan yang mendukung potensinya. Dengan belajar pelajaran pilihan sendiri, siswa bisa lebih aktif dan kritis.

5. Langsung Aplikatif
Belajar TIK? Untuk apa? dalam kurikulum 2013, TIK bukan mata pelajaran, melainkan media pembelajaran. Guru wajib mengajar dengan TIK, siswa juga mempraktekkan TIK dalam belajarnya.

Bahasa Indonesia juga dikembalikan ke fitrahnya sebagai alat komunikasi ilmu, bukan sebagai ilmu pengetahuan. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa bisa menyalurkan ilmunya, baik melalui diskusi(Lisan), maupun dengan menulis karya.

Inilah 5 hal yang mendasar mengapa harus kurikulum 2013. 
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Leave a comment

Desing Downloaded From Free Blogger Templates | Free Website Templates | Free PSD Graphics